GooBlog
Lebih Baik GooBlog!! Tapi Bisa NgeBlog dari pada Pinter? Ga` Jadi Blogger.. GooBlog..GooBlog..GooBlog...
Minggu, 14 November 2010
Malaysia Goblok!!!
Cuplikan percakapan radio antara kapal perang Kerajaan Malaysia dan otoritas Indonesia (TNI AL) di perairan Ambalat pada suatu malam di bulan Mei 2009 dalam situasi cuaca yang sangat buruk dan berkabut.
INDONESIA: “Harap belokkan kapal Anda 15 derajat ke utara untuk menghindari
tabrakan.”
MALAYSIA : “Lebih baik Anda yang membelok! krn kami berada di wilayah
perairan kami..”
INDONESIA: “Kami juga berada di wilayah kedaulatan kami,Anda yang harus
membelok untuk menghindari tabrakan fatal !!”
MALAYSIA : “Saya Laksamana Muda Tengku Datuk Mahmod sofyan Komandan Gugus
Timur Tentara Laut Diraja Malaysia.. Saya bilang belokkan kapal
Anda!!!!sekarang! !!”
INDONESIA: “Negative!!! . Saya Mayor (Mar) Yophie Purba,Komandan Penjaga
Perbatasan kepulauan Ambalat dari Korps Marinir TNI AL Republik
Indonesia,saya katakan sekali lagi, belokkan kapal Anda!!! untuk
menghindari tabrakan yang konyol !!!”
MALAYSIA : “Ini adalah Kapal DestroyerTentara Laut Diraja Malaysia, kapal
kedua terbesar dari Armada Utama kami. Kami dilengkapi tiga destroyer
missil, tiga rudal berhulu ledak nuklir,1 lusin canon dan 2 unit
hellicopter tempur. Saya MINTA Anda belok 15 derajat ke selatan. Sekali
lagi saya ulangi: 15 derajat ke selatan, SEKARANG!!atau sebuah tindakan
akan kami lakukan untuk mengamankan kapal Anda!!!”
INDONESIA: “Dasar Malaysia goblok!!!!! Ini mercusuar tauuu!!! Sotoy banget
sihh ..!!!!”
Label:
Artikel
Analisa Goblok Saya Tentang BBM
Kenapa judulnya analisa goblok, karena saya cuman rakyat biasa yang nggak tahu hal-hal njelimet, bisa bikin post ini aja karena saya baca analisa-analisa di koran, jadi kalau di ibaratkan: Nyomot pikiran orang sana sini .
Seperti sudah di ketahui, pemerintah Indonesia dengan sukses menaikkan harga BBM, konyolnya: alasan pemerintah saat ini gak jauh beda dengan alasan jaman orde baru dulu: Harga BBM dunia naik, nggak ada option lain dan yang menikmati subsidi orang-orang kaya aja. Lha...kalau emang dari dulu sampe sekarang orang-orang kaya aja yang nikmati, kenapa tidak ada perubahan, bikin kek pembatasan penggunaan BBM atau berikan batasan pembeliaan BBM bersubsidi pada orang-orang kaya itu. Lagipula, jumlah orang kaya di Indonesia itu lebih sedikit daripada jumlah orang miskin di Indonesia, jadi begitu BBM naik, sudah pasti yang paling terkena dampaknya ya si miskin.
Pemberian BLT, hmm..terus terang ini bukan smart way untuk mengatasi kesulitan hidup rakyat. Mestinya pemerintah bisa memberikan lapangan pekerjaan buat mereka, ketimbang bagi-bagi uang cash. Yang konyol, pemerintah menaikkan bbm kalau BLT sudah siap. Faktanya, BLT baru dibagikan di beberapa kota saja, lha masyarakat miskin di kota yang belum siap dibagikan BLTnya gimana? Ngutang dulu? Nggak kebagian? Owalah pak...itu tho definisi sudah siap menurut anda. Datanya pun di ambil dari data tahun 2005, yang jelas-jelas ada penyimpangan. Lalu, buat mereka yang tidak tercatat dari tahun 2005 bagaimana nasibnya? Kemudian mereka yang jadi miskin semenjak kenaikan BBM di tahun 2005 bagaimana? Nah..kenapa ada orang yang sudah meninggal masih dapat BLT juga? Duh...siapkan dulu data yang bener baru dikasih kenapa seh....nggak usah buru-buru gitu.
Pemerintah berdalih bahwa mereka menyelamatkan APBN, hello....tahun 2005 setelah BBM dinaikkan (untuk menyelamatkan APBN juga), gaji anggota DPR dinaikkan menjadi angka-angka yang fantastis, begitu pula gaji-gaji para pejabat negara yang lain (baca kompas kemaren). Lha ya gimana...orang APBN itu pos terbesarnya adalah biaya gaji pegawai negeri, halah..coba pos pendidikannya yang digedein, saya pasti rela bayar pajak dan BBM naik. Lha kalau bbm naik cuman buat bayar anggota DPR yang lagi tidur kalau rapat atau buat nebelin dompet mereka buat bayar jablai kayak anggota DPR yang satu ini, ya ampun aja dekh.
SBY mengorbankan popularitasnya dengan menaikkan BBM? hmmmm....ya iyalah, para mahasiswa, orang-orang seperti saya pasti akan berpikir dalam-dalam kalau mau nyoblos beliau (lagi), walaupun harus di akui, untuk urusan memberantas korupsi, dia cukup baik. Tapi buat rakyat miskin itu: SBY adalah penyelamat, presiden yang membagi-bagi uang buat mereka. Terlihat bagus bukan? Mungkin yang ada di pikiran mereka: "Aku mau coblos pak SBY aja dekh, biar dikasih uang 100 ribu tiap bulan". Hwalah....
Saran saya: benahi dulu alat transportasi massal, jadi orang nggak akan naik kendaraan pribadi. Batasi juga penggunaan bensin bersubsidi untuk kendaraan pribadi, jadi besok-besok nggak bisa pake alasan subsidi orang kaya kalau mau naikkin bensin lagi. Pengelolaan BBM juga jangan asing dong, pemerintah sebelumnya sudah berencana menstop kerjasama dengan Exxon di blok Cepu, ehh kok pemerintah ini malah ngelanjutin. Please dekh..yang nikmati untungnya kan bukan rakyat Indonesia. Hwa capek dekh....
Momen kenaikkan BBM ini adalah momen yang tepat, rakyat di buat menunggu-nunggu beberapa minggu (dan harga pun melonjak pelan-pelan), kemudian harga di naikkan (dan hargapun melonjak), tepat dengan momen kenaikkan kelas, saat para orang tua memikirkan biaya pendidikan yang sudah semakin mahal. Senjatanya ya cuman satu: "PASRAH"
Seperti sudah di ketahui, pemerintah Indonesia dengan sukses menaikkan harga BBM, konyolnya: alasan pemerintah saat ini gak jauh beda dengan alasan jaman orde baru dulu: Harga BBM dunia naik, nggak ada option lain dan yang menikmati subsidi orang-orang kaya aja. Lha...kalau emang dari dulu sampe sekarang orang-orang kaya aja yang nikmati, kenapa tidak ada perubahan, bikin kek pembatasan penggunaan BBM atau berikan batasan pembeliaan BBM bersubsidi pada orang-orang kaya itu. Lagipula, jumlah orang kaya di Indonesia itu lebih sedikit daripada jumlah orang miskin di Indonesia, jadi begitu BBM naik, sudah pasti yang paling terkena dampaknya ya si miskin.
Pemberian BLT, hmm..terus terang ini bukan smart way untuk mengatasi kesulitan hidup rakyat. Mestinya pemerintah bisa memberikan lapangan pekerjaan buat mereka, ketimbang bagi-bagi uang cash. Yang konyol, pemerintah menaikkan bbm kalau BLT sudah siap. Faktanya, BLT baru dibagikan di beberapa kota saja, lha masyarakat miskin di kota yang belum siap dibagikan BLTnya gimana? Ngutang dulu? Nggak kebagian? Owalah pak...itu tho definisi sudah siap menurut anda. Datanya pun di ambil dari data tahun 2005, yang jelas-jelas ada penyimpangan. Lalu, buat mereka yang tidak tercatat dari tahun 2005 bagaimana nasibnya? Kemudian mereka yang jadi miskin semenjak kenaikan BBM di tahun 2005 bagaimana? Nah..kenapa ada orang yang sudah meninggal masih dapat BLT juga? Duh...siapkan dulu data yang bener baru dikasih kenapa seh....nggak usah buru-buru gitu.
Pemerintah berdalih bahwa mereka menyelamatkan APBN, hello....tahun 2005 setelah BBM dinaikkan (untuk menyelamatkan APBN juga), gaji anggota DPR dinaikkan menjadi angka-angka yang fantastis, begitu pula gaji-gaji para pejabat negara yang lain (baca kompas kemaren). Lha ya gimana...orang APBN itu pos terbesarnya adalah biaya gaji pegawai negeri, halah..coba pos pendidikannya yang digedein, saya pasti rela bayar pajak dan BBM naik. Lha kalau bbm naik cuman buat bayar anggota DPR yang lagi tidur kalau rapat atau buat nebelin dompet mereka buat bayar jablai kayak anggota DPR yang satu ini, ya ampun aja dekh.
SBY mengorbankan popularitasnya dengan menaikkan BBM? hmmmm....ya iyalah, para mahasiswa, orang-orang seperti saya pasti akan berpikir dalam-dalam kalau mau nyoblos beliau (lagi), walaupun harus di akui, untuk urusan memberantas korupsi, dia cukup baik. Tapi buat rakyat miskin itu: SBY adalah penyelamat, presiden yang membagi-bagi uang buat mereka. Terlihat bagus bukan? Mungkin yang ada di pikiran mereka: "Aku mau coblos pak SBY aja dekh, biar dikasih uang 100 ribu tiap bulan". Hwalah....
Saran saya: benahi dulu alat transportasi massal, jadi orang nggak akan naik kendaraan pribadi. Batasi juga penggunaan bensin bersubsidi untuk kendaraan pribadi, jadi besok-besok nggak bisa pake alasan subsidi orang kaya kalau mau naikkin bensin lagi. Pengelolaan BBM juga jangan asing dong, pemerintah sebelumnya sudah berencana menstop kerjasama dengan Exxon di blok Cepu, ehh kok pemerintah ini malah ngelanjutin. Please dekh..yang nikmati untungnya kan bukan rakyat Indonesia. Hwa capek dekh....
Momen kenaikkan BBM ini adalah momen yang tepat, rakyat di buat menunggu-nunggu beberapa minggu (dan harga pun melonjak pelan-pelan), kemudian harga di naikkan (dan hargapun melonjak), tepat dengan momen kenaikkan kelas, saat para orang tua memikirkan biaya pendidikan yang sudah semakin mahal. Senjatanya ya cuman satu: "PASRAH"
Bangsa INDONESIA GOBLOK dalam berbisnis kecil
Saya tertarik membahas masalah bisnis menengah dan kecil masyarakat Indonesia belakangan ini, karena banyak sekali hal-hal yang mungkin belum anda ketahui dan tidak masuk diakal dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang BODOH super GOBLOK dan ga p/becus untuk mengambil langkah dalam berbisinis
Dengan kemajuan bidang ekonomi negara-negara tetangga, bangsa ini malah semakin mundur, semakin kacau. Hal ini sangat memprihatinkan melihat perjuangan rakyat-rakyatnya dalam masa peperangan untuk mengapai sebuah kemerdekaan. Untuk apa merdeka kalau toh aslinya masih terjajah dibidang ekonomi.
Tetapi, masalah diatas adalah masalah yang cukup berat untuk ukuran saya yang hanya seorang pengangguran, saya lebih menyalahkan orang-orang bodoh yang super GOBLOK, siapa sih mereka?
Mereka adalah para pedagang menengah dan kecil bangsa Indonesia khususnya orang pribumi.
Dalam kasus yang saya lihat,
banyak orang yang mengeluhkan tata cara persaingan bisnis kecil, dengan modal yang kecil dan banyaknya pengangguran membuat banyak orang terjun ke bisnis kecil ini.
dengan banyaknya pedagang kecil yang menjual barang yang sejenis sebetulnya bukan menjadi masalah utama. Tetapi yang menjadi masalah adalah cara mereka bersaing. Sama-sama cari makan kenapa harus saling menjatuhkan?
Mereka bersaing secara licik, dengan perusakan harga lah, dengan pencemaran nama baik lah, atau mencari-cari masalah dengan menyebarkan berita tentang kekurangan pada usaha kita.
Kenapa Boz musti begitu,
Bukanya kita sama-sama cari makan?kenapa ga jual dengan harga yang sama?toh juga barang yang kita jual ga bakalan ga laku.
Elu emang dasar GOBLOK ga tau adat. red:Kata salah seorang pedagang pulsa yang saya temui didepan kampus Unwidha Klaten
Menurut beberapa ahli ekonomi masalah budaya berbisnis bangsa indonesia ini merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kemunduran ekonomi bangsa ini
karena tanpa modal besar dan keahlian yang Unik, tidak akan mungkin seseorang bisa berbisnis dengan sukses di negara kita tercinta ini, Indonesia.
Dengan kemajuan bidang ekonomi negara-negara tetangga, bangsa ini malah semakin mundur, semakin kacau. Hal ini sangat memprihatinkan melihat perjuangan rakyat-rakyatnya dalam masa peperangan untuk mengapai sebuah kemerdekaan. Untuk apa merdeka kalau toh aslinya masih terjajah dibidang ekonomi.
Tetapi, masalah diatas adalah masalah yang cukup berat untuk ukuran saya yang hanya seorang pengangguran, saya lebih menyalahkan orang-orang bodoh yang super GOBLOK, siapa sih mereka?
Mereka adalah para pedagang menengah dan kecil bangsa Indonesia khususnya orang pribumi.
Dalam kasus yang saya lihat,
banyak orang yang mengeluhkan tata cara persaingan bisnis kecil, dengan modal yang kecil dan banyaknya pengangguran membuat banyak orang terjun ke bisnis kecil ini.
dengan banyaknya pedagang kecil yang menjual barang yang sejenis sebetulnya bukan menjadi masalah utama. Tetapi yang menjadi masalah adalah cara mereka bersaing. Sama-sama cari makan kenapa harus saling menjatuhkan?
Mereka bersaing secara licik, dengan perusakan harga lah, dengan pencemaran nama baik lah, atau mencari-cari masalah dengan menyebarkan berita tentang kekurangan pada usaha kita.
Kenapa Boz musti begitu,
Bukanya kita sama-sama cari makan?kenapa ga jual dengan harga yang sama?toh juga barang yang kita jual ga bakalan ga laku.
Elu emang dasar GOBLOK ga tau adat. red:Kata salah seorang pedagang pulsa yang saya temui didepan kampus Unwidha Klaten
Menurut beberapa ahli ekonomi masalah budaya berbisnis bangsa indonesia ini merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kemunduran ekonomi bangsa ini
karena tanpa modal besar dan keahlian yang Unik, tidak akan mungkin seseorang bisa berbisnis dengan sukses di negara kita tercinta ini, Indonesia.
Menjinakkan Stuppid Disease
Oleh: Edy Zaqeus*
(Sambungan Artikel Terbelenggu Stuppid Disease)Penderita stuppid disease mudah disembuhkan, asal ia bisa terus-menerus diajak menggunakan kemampuan intelektualnya dan dibangunkan kesadarannya.
Tika yang semula terbelenggu oleh bayang-bayang kekasih gelapnya, sedikit demi sedikit berhasil melepaskan diri. Setelah sekian lama bergulat dengan pikiran dan pemahamannya sendiri, ia sampai pada kesimpulan bahwa dirinya harus bangkit dari keterpurukan. "Siapa lagi yang bisa menolong diriku jika bukan diriku sendiri?" gumannya pada diri sendiri.
Tika mencoba menerima kenyataan, bahwa dirinya telah mengandung dan ditinggalkan orang yang dicintainya. Ia memutuskan untuk membesarkan bayi yang dikandungnya, apa pun yang terjadi. Dendam negatif kepada orang yang menyakiti hatinya diubahnya menjadi semangat positif untuk mengubah nasib. Ia ingin membuktikan, bahwa dirinya mampu bertahan hidup dan meraih kembali masa depannya.
Sepercik kesadaran telah muncul dan ia berhasil mempertahankannya. Bersamaan dengan berlalunya waktu, orang-orang terdekatnya terus memberikan dukungan. Disadari atau tidak, dukungan itu telah mengarahkan dan membantu Tika untuk kembali pada kepribadiannya yang sejati.
Singkat cerita, bayi yang dikandung Tika lahir dengan selamat. Beberapa waktu kemudian ia berhasil mendapatkan pekerjaan baru di sebuah perusahaan. Ia bertekad untuk memulai kembali kehidupannya, dan menutup rapat-rapat masa lalunya. Sejak komitmen itu muncul, ia merasakan hari-harinya makin bersemangat. Tika berhasil menjinakkan penyakit gobloknya, dan kini meniti jalan hidupnya yang baru.
Nah, bagaimana Tika menjinakkan kebuntuan yang selama ini membelenggunya?
Kesadaran
Perlu diingat, seseorang bisa dikategorikan menderita penyakit goblok jika dirinya mulai sadar bahwa situasi yang membelenggunya saat itu harus segera dihentikan, dan pada tingkat tertentu ia telah berusaha keras mengatasi keadaannya. Selama seseorang masih bisa menikmati atau mentolerir penderitaan dan kerugian akibat keputusannya sendiri, dan ia tidak sungguh-sungguh bertindak supaya lepas dari situasi itu, ia bukan penderita penyakit goblok.
Seperti disinggung di artikel sebelumnya, penderita stuppid disease umumnya adalah mereka yang memiliki kecerdasan dan kesadaran yang lumayan. Nah, kecerdasan dan kesadaran itu mirip dengan zat antibodi dalam tubuh kita yang mampu menangkal penyakit atau menyembuhkan diri sendiri. Persoalannya tinggal bagaimana mengupayakan supaya kesadaran bisa terus terjaga, sampai yang bersangkutan bisa mengambil keputusan-keputusan yang tidak lagi merugikan dirinya sendiri.
Sesungguhnya, setiap penderita penyakit goblok perlu bantuan psikolog atau psikiater. Tetapi, bila itu tidak menjadi pilihan, sejumlah langkah konstruktif berikut bisa dipakai untuk menyembuhkan diri sendiri. Berikut ulasannya:
1. Teman Sharing
Setiap orang dalam kondisi normal pun membutuhkan teman, apalagi penderita penyakit goblok. Bedanya, teman biasa hanya menjadi tempat berkeluh kesah. Mereka hanya memberi nasihat normatif dan tidak ingin terlibat. Teman berbagi yang dibutuhkan penderita penyakit goblok harus bekerja lebih keras, kadang bahkan harus sedikit terlibat.
Biasanya penderita merasa mentok dan sulit mengambil keputusan . Nah, teman berbagi di sini tidak sekedar jadi "tong sampah", atau malah menyerahkan semua keputusan di tangan si penderita. Ia dituntut menjadi patner yang kritis, mengajak penderita melihat masalah secara objektif, mencari alternatif, dan membantunya mengambil keputusan dan tindakan terbaik.
Penderita penyakit goblok tidak selalu blank. Saat-saat tertentu, muncul kesadarannya untuk memandang masalah secara proporsional. Ia juga mampu menemukan alternatif dan mengenali mana yang menguntungkan serta mana yang merugikan. Kesadaran seperti inilah yang dibutuhkan. Di sini teman berbagi harus bisa mengondisikan supaya kesadaran itu menjadi kesadaran dominan.
Siapa yang bisa jadi teman berbagi? Teman dekat, pasangan, anggota keluarga, termasuk penasihat profesional.
2. Menuliskan Masalah
Dalam kondisi terbelenggu penyakit goblok, orang sulit berpikir jernih karena situasinya memang cenderung emosional. Cara kuno untuk mengurangi efek ini adalah dengan menuliskan masalahnya di selembar kertas. Semakin detail masalah faktor-faktor penyebabnya didefinisikan, maka semakin mudah pula pilihan solusinya ditemukan.
Sesungguhnya, menuliskan masalah, penyebab, dan solusinya (dari pilihan terburuk sampai yang terbaik) dalam selembar kertas itu tidak ditujukan untuk memaksa orang mencari solusi instan. Itu mustahil dalam kondisi terbelenggu oleh penyakit goblok. Tujuannya hanyalah melatih dan mendisiplinkan diri supaya berada pada jalur kesadaran kognitif. Kesadaran dan kejernihan berpikir perlu terus-menerus dirangsang kemunculannya, sehingga akhirnya bisa mengalahkan cara pandang yang terlalu emosional.
Satu metode yang ampuh untuk menggugah semangat adalah dengan lebih mengorientasikan diri pada masa depan. Menuliskan langkah-langkah untuk meraih tujuan dan mimpi-mimpi ke depan sangat sugestif sifatnya. Cara ini membuat kecerdasan dan kesadaran terangsang untuk bereaksi maksimal.
Kegiatan ini perlu terus dilakukan, baik setiap kali penderita merasa down maupun saat muncul semangat baru, sampai akhirnya tertulis komitmen-komitmen lebih tegas untuk lepas dari belenggu masalah. Komitmen inilah yang perlu didiskusikan dengan orang terdekat yang selama ini jadi teman berbagi.
3. Memperluas Konteks
Menderita penyakit goblok bisa berarti menghadapi masalah yang sama, orang yang sama, sebab yang sama, dan akibat-akibat yang relatif sama, secara berulang-ulang. Untuk lolos dari lingkaran setan ini, tak ada cara lain yang lebih ampuh selain mencoba berbagai hal yang serba baru; lingkungan baru, cara kerja baru, pekerjaan baru, mode rambut baru, cara berpakaian baru, cara berpikir baru, aktivitas baru, komitmen baru, kenalan-kenalan baru, hubungan baru, dll.
Lebih bagus lagi jika diri ini ditantang melakukan banyak hal yang selama ini ditakutkan (hal-hal positif tentunya). Tidak mudah memang, namun jika berhasil, perasaaan kemenangan yang luar biasa akan melingkupi kondisi psikologis kita.
Ini bukan berarti lari dari masalah. Namun ini ditujukan untuk memperluas konteks kita, melepaskan diri dari keterkungkungan psikologis dan fisik. Daripada masa lalu, hal baru lebih mudah membuka kesadaran kita.
4. Mengubur Masa Lalu
Ini hal paling sulit, namun jika tidak ingin terantuk-antuk terus oleh penyakit goblok, masa lalu harus dikubur. Sesungguhnya, kata yang lebih tepat adalah meletakkan masa lalu pada tempat yang semestinya. Artinya, tidak menjadikannya sebagai hantu yang setiap saat bisa memperlemah komitmen kita.
Penderita penyakit goblok biasanya lebih suka mengatakan; "Tidak mudah melupakan dia...", "Masalahnya tidak sesederhana yang kamu kira...", "Aku butuh waktu...", "Kamu tidak bisa merasakan sakitnya...," dll. Jika ingin benar-benar mengubur masa lalu, lebih baik ungkapkan komitmen seperti ini; "Aku akan mencoba!", "Tidak mudah, tapi aku akan berusaha!", "Aku berjanji pada diriku sendiri!" dll.
Memperluas konteks dan mengubur masa lalu menjadi satu paket resep penyembuhan penyakit goblok. Jangan ditawar-tawar lagi!
5. I Love My Self
Penderita penyakit goblok adalah orang yang paling sering mengabaikan diri sendiri. Mereka rela menderita demi sang penyebab penderitaannya itu. Mereka bahkan cenderung menyiksa dan menyakiti diri sendiri. Maka, jangan berharap orang seperti ini memiliki kepercayaan diri untuk bisa lepas dari sumber masalah. Ini jelas-jelas sangat tidak sehat.
Counter attack untuk kecenderungan ini adalah dengan mencoba lebih mencintai diri sendiri. Egois? Bukan! Dalam artian positif, itu berarti mencoba lebih mengutamakan kepentingan sendiri, tidak mau dirugikan orang lain, tidak mudah berkorban untuk hal yang tidak jelas manfaatnya, tidak mau dirugikan oleh pilihan-pilihan sendiri, dan melakukan tindakan-tindakan yang lebih memanjakan diri sendiri.
6. Langkah Konkrit
Hanya dengan memutuskan untuk lepas, tidak berarti seseorang telah lepas. Jadi, setelah cukup menuliskan berbagai komitmen dan rencana tindakan ke depan, penderita harus melakukan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkannya. Ini merupakan proses atau fase transformasi diri yang harus terus dijaga keberlangsungannya.
Ingat, virus penyakit goblok bisa menyerang kembali. Manakala seseorang sedang labil, ia bisa mudah terjebak dalam kebodohan seperti sebelumnya. Jadi, proses transformasi diri ini harus dijaga dan dijalankan secara konsisten. Konsolidasi diri harus menyeluruh, kesadaran terus diperkuat sampai fase penyembuhan ini selesai, sampai akhirnya penderita menemukan dirinya yang baru dan terbebas dari penyakit ini.
Perlu diingat, virus stuppid disease tidak selalu berwujud masalah percintaan. Virus ini bisa tumbuh pada diri seseorang saat ia menghadapi kasus-kasus lain, seperti masalah pekerjaan, karir, obsesi atas hal tertentu, atau hubungan antar personal umumnya. Pendek kata, saat seseorang merasa tidak bisa memfungsikan kapasitas intelektualnya untuk mengambil pilihan-pilihan terbaik, ia perlu waspada, karena bisa jadi penyakit goblok sudah menjangkitinya.[ez]
* Edy Zaqeus adalah seorang trainer, editor, konsultan penulisan dan penerbitan, penulis beberapa buku bestseller, editor AndaLuarBiasa.com, pendiri BukuKenangan.com, dan bisa dijumpai di blog penulisannya di Ezonwriting.wordpress.com. Ia dapat dihubungi di email: edzaqeus[at]gmail[dot]com.
** Artikel ini
Kegoblokan Malaysia
Setelah diteliti lebih jauh ternyata forumers malingsia tidak pernah berfikir panjang apa yang akan mereka tulis, seperti:
1. Mereka mengatakan bahwa Indonesia tidak kreatif dan mengambil budaya malaysia,nyatanya..semua budaya dan lagu Indonesia telah nyata2 diclaim malingsia (batik mereka bilang batik malaysia padahal batik hanya ada satu yaitu dari Indonesia dan kualitasnya jauh lebih baik; Reog mereka hanya mengubah nama saja menjadi barongan padahal semua itu sama saja dengan reog; dan lain2..). Tidakkah itu tindakan yang GOBLOK!
2. Mereka mengatakan lagu Indonesia jelek..malingsia GOBLOK..mereka tidak dapat menerima kenyataan bahwa di malingsia mayoritas yang disukai lagu Indonesia. Peringkat pertama Top hits di salah satu stasiun radio malingsia adalah PETERPAN. Malahan lagu daerah di Indonesia di claim malingsia (Rasa Sayange)
3. Malingsia GOBLOK telah mengatakan bendera dan lambang garuda Indonesia menjiplak dari Polandia, sedangkan mereka tidak tahu sejarah bendera Indonesia, dan mereka tidak tahu bahwa di dunia ini banyak negara yang memiliki lambang garuda. Sedangkan bendera malingsia persis sama dengan Amerika hanya beda di bulan dan mataharinya saja. Tidakkah malingsia tahu itu,tidak karena mereka GOBLOK!!!
4. Mereka mengatakan bahwa Indonesia bodoh2, padahal malingsia paling GOBLOK. nama mereka tidak pernah terdengar di peringkat pertama di olimpiade pendidikan international. Dan tidakkah mereka tahu bahwa dokter2 Indonesia selalu menjadi guru besar dan mengajari dokter2 malingsia disana (saya tahu ini karena saya mahasiswa fakultas kedokteran!). Jikalau kaum terpelajar kita diadu dengan kaum terpelajar mereka, kita jauh lebih unggul!
5. Salah satu dari forum yang ditulis malingsia bahwa mereka bangga dijajah British, GOBLOK banget kan! Dan kemerdekaan mereka hanyalah pemberian semata dan bukan merupakan hasil perjuangan
6. Mereka mengatakan kita (Indonesia) pencuri..karena mereka tidak dapat menerima kenyataan bahwa merekalah (malingsia) yang pencuri (Ambalat, illegal-logging, dll). Dasar malingsia GOBLOK
7. Forumers malingsia mengatakan bahasa Indonesia banayk bahasa inggrisnya, memang tapi hanya pada istilah2 penting saja. Sedangkan bahasa malingsia lebih banyak mengadaptasi dari bahasa inggris dalam bahasa sehari2 mereka. Dan bahasa Indonesia menjadi kurikulum bahasa asing di Australia. Dasar malingsia GOBLOK ga bisa buat bahasa sendiri!
8. Malingsia tidak tahu bahwa di negara mereka banyak tenaga pengajar yang dari Indonesia sedangkan tenaga pengajar malingsia tidak laku di Indonesia. karena mereka (malingsia) GOBLOK, buktikan saja!
9. Malingsia GOBLOK mengatakan bahwa negara Indonesia tidaklah maju, karena mereka tidak memandang dari aspek geografis negara Indonesia yang berupa kepulauan sehingga sulit dalam pembangunan dan sumber daya alam kita yang terus menerus dimalingi malingsia. Malingsia tidak tahu Indonesia mendapatkan peringkat 3-5 besar jumlah penduduk terkaya di dunia!
10. Malingsia bangga dengan kekuatan militer mereka karena mereka GOBLOK tidaktahu apa2. Indonesia masuk 13 besar forces terkuat didunia sedangkan malingsia masih dibawah 60! Dan kita (Indonesia) selalu menjadi forces inti dari pasukan PBB International.
++ sesungguhnya masih banyak lagi kelebihan Indonesia dari Malingsia hanya saja malingsia GOBLOK itu akan selalu membantah dan tidak mau menerima kenyataan saat ini,dan mereka tidak pernah mau belajar dari apa yang telah mereka alami saat ini. Jadi percuma saja kita mengatakan semua ini pada malingsia GOBLOK, seperti kita mengajari Fisika Quantum pada anak kecil!!!
nb: kutipan di atas bersumber dari forumer2 Indonesia dan dari sumber2 di luar (buku, internet, dll)
1. Mereka mengatakan bahwa Indonesia tidak kreatif dan mengambil budaya malaysia,nyatanya..semua budaya dan lagu Indonesia telah nyata2 diclaim malingsia (batik mereka bilang batik malaysia padahal batik hanya ada satu yaitu dari Indonesia dan kualitasnya jauh lebih baik; Reog mereka hanya mengubah nama saja menjadi barongan padahal semua itu sama saja dengan reog; dan lain2..). Tidakkah itu tindakan yang GOBLOK!
2. Mereka mengatakan lagu Indonesia jelek..malingsia GOBLOK..mereka tidak dapat menerima kenyataan bahwa di malingsia mayoritas yang disukai lagu Indonesia. Peringkat pertama Top hits di salah satu stasiun radio malingsia adalah PETERPAN. Malahan lagu daerah di Indonesia di claim malingsia (Rasa Sayange)
3. Malingsia GOBLOK telah mengatakan bendera dan lambang garuda Indonesia menjiplak dari Polandia, sedangkan mereka tidak tahu sejarah bendera Indonesia, dan mereka tidak tahu bahwa di dunia ini banyak negara yang memiliki lambang garuda. Sedangkan bendera malingsia persis sama dengan Amerika hanya beda di bulan dan mataharinya saja. Tidakkah malingsia tahu itu,tidak karena mereka GOBLOK!!!
4. Mereka mengatakan bahwa Indonesia bodoh2, padahal malingsia paling GOBLOK. nama mereka tidak pernah terdengar di peringkat pertama di olimpiade pendidikan international. Dan tidakkah mereka tahu bahwa dokter2 Indonesia selalu menjadi guru besar dan mengajari dokter2 malingsia disana (saya tahu ini karena saya mahasiswa fakultas kedokteran!). Jikalau kaum terpelajar kita diadu dengan kaum terpelajar mereka, kita jauh lebih unggul!
5. Salah satu dari forum yang ditulis malingsia bahwa mereka bangga dijajah British, GOBLOK banget kan! Dan kemerdekaan mereka hanyalah pemberian semata dan bukan merupakan hasil perjuangan
6. Mereka mengatakan kita (Indonesia) pencuri..karena mereka tidak dapat menerima kenyataan bahwa merekalah (malingsia) yang pencuri (Ambalat, illegal-logging, dll). Dasar malingsia GOBLOK
7. Forumers malingsia mengatakan bahasa Indonesia banayk bahasa inggrisnya, memang tapi hanya pada istilah2 penting saja. Sedangkan bahasa malingsia lebih banyak mengadaptasi dari bahasa inggris dalam bahasa sehari2 mereka. Dan bahasa Indonesia menjadi kurikulum bahasa asing di Australia. Dasar malingsia GOBLOK ga bisa buat bahasa sendiri!
8. Malingsia tidak tahu bahwa di negara mereka banyak tenaga pengajar yang dari Indonesia sedangkan tenaga pengajar malingsia tidak laku di Indonesia. karena mereka (malingsia) GOBLOK, buktikan saja!
9. Malingsia GOBLOK mengatakan bahwa negara Indonesia tidaklah maju, karena mereka tidak memandang dari aspek geografis negara Indonesia yang berupa kepulauan sehingga sulit dalam pembangunan dan sumber daya alam kita yang terus menerus dimalingi malingsia. Malingsia tidak tahu Indonesia mendapatkan peringkat 3-5 besar jumlah penduduk terkaya di dunia!
10. Malingsia bangga dengan kekuatan militer mereka karena mereka GOBLOK tidaktahu apa2. Indonesia masuk 13 besar forces terkuat didunia sedangkan malingsia masih dibawah 60! Dan kita (Indonesia) selalu menjadi forces inti dari pasukan PBB International.
++ sesungguhnya masih banyak lagi kelebihan Indonesia dari Malingsia hanya saja malingsia GOBLOK itu akan selalu membantah dan tidak mau menerima kenyataan saat ini,dan mereka tidak pernah mau belajar dari apa yang telah mereka alami saat ini. Jadi percuma saja kita mengatakan semua ini pada malingsia GOBLOK, seperti kita mengajari Fisika Quantum pada anak kecil!!!
nb: kutipan di atas bersumber dari forumer2 Indonesia dan dari sumber2 di luar (buku, internet, dll)
Terbelenggu Stuppid Disease (Goblog)
Terbelenggu Stuppid Disease
Di luar dugaan, kebanyakan orang-orang yang merasa dirinya pintar dan berpendidikan, ternyata justru paling sering menderita stuppid disease.
Tika adalah gadis single berusia 25 tahun, cantik, ramah, taat beribadah, dan terpelajar. Ia dikenal sebagai pribadi profesional, mandiri, dan cukup matang. Kariernya pun melejit bak meteor. Suatu saat hatinya terjerat oleh Andi, pria setengah baya yang telah beristri. Semula hanya sebuah persahabatan penuh simpati. Sampai akhirnya hubungan itu jatuh menjadi perselingkuhan.
Tika sadar, ia telah salah langkah. Kepada sahabat terdekat, ia mengaku merasa sangat berdosa. “Aku tahu ini salah. Tetapi, aku tak bisa mengingkari rasa cintaku,” keluhnya. Sahabatnya menasihati supaya Tika segera berhenti. Nuraninya pun sering mengetuk hatinya. Titik-titik kesadaran muncul, seolah menghardik Tika supaya segera keluar dari “kamar gelapnya”. Namun, Tika menepis kesadarannya sendiri. Dari kesadaran bahwa apa yang dilakukannya salah dan berdosa, kini menjadi kesadaran bahwa dirinya berhak mendapatkan cinta seutuhnya.
Singkat cerita, Tika hamil. Ketika ia meminta Andi menceraikan istrinya dan menikahinya, pria itu menolak. Konflik mengeras, keduanya saling menyalahkan dan mengambil jarak. Orang tua dan sahabat-sahabat terdekat Tika tak habis pikir dengan sikapnya. Ia tetap tak mau melepaskan Andi. Ia makin membenci Andi. Namun, setiap ingin menjauh, justru Tika merasa makin rindu. Ia masih sering bersusah-payah cari kabar tentang kekasih gelapnya itu. Padahal, setiap ingat Andi, hatinya serasa ditusuk-tusuk seribu jarum.
Begitulah, hari demi hari seiring dengan makin membesarnya bayi yang dikandung, Tika terjebak dalam kebuntuan. Otaknya yang encer terus memberitahunya bagaimana sebaiknya ia melangkah. Namun, ada bisikan hati yang terus menggelendot di pundaknya, bahwa ia harus mempertahankan cintanya. Tika sedang terbelenggu stuppid disease!
Penyakit Goblok
Apa itu stuppid disease alias penyakit goblok? Stuppid disease saya definisikan sebagai ketidakberdayaan intelektual dan emosional dalam merespon permasalahan dengan semestinya, sehingga seseorang cenderung gagal mengambil keputusan yang tepat, dan cenderung melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Penyakit goblok juga didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana rasionalitas maupun emosi sebegitu dominannya, sehingga pola respon terhadap masalah yang mengejawantah sering kurang efektif, bahkan kontraproduktif.
Nah, apa tanda-tanda yang bisa menunjukkan bahwa seseorang sedang menderita penyakit goblok? Berikut adalah indikasinya:
1. Sadar Bermasalah
Orang bisa menghadapi berbagai macam keterbatasan atau kesulitan, hanya karena ia tidak menyadari bahwa dirinya sedang terbelit oleh persoalan tertentu. Karena merasa tidak ada masalah, maka ia menganggap segalanya akan berlangsung beres-beres saja. Jadi, kesukaran timbul karena memang yang bersangkutan tidak ngeh bahwa memang sedang ada masalah.
Ini berbeda dengan orang yang kena penyakit goblok. Orang seperti ini biasanya cukup memiliki kesadaran bahwa ia memang sedang terbelit oleh sebuah masalah. Kadang masalahnya masih kabur, kadang sudah begitu jelas. Yang menarik, tak jarang terjadi bahwa orang ini ngeh ada masalah, namun secara sadar ia berusaha mengingkarinya. Dengan bersikap seperti itu, penderita penyakit goblok berharap masalah bisa hilang dengan sendirinya.
2. Masalahnya Jelas
Orang bijak bilang, “Jika Anda bisa mendefinisikan masalah itu, maka separuh jawabannya sudah tersedia.” Konon, demikianlah yang umumnya berlaku. Namun, berbeda sekali dengan situasi orang yang terjangkit penyakit goblok. Kata-kata bijak tersebut tidak serta merta berlaku. Orang-orang yang secara intelektual tidak diragukan kemampuannya ini, jelas tidaklah terlalu sulit memastikan apa masalah riil yang dihadapinya. Sungguh menarik bahwa ia bisa mendefinisikan masalahnya, mengetahui kira-kira apa faktor penyebabnya, bahkan kadang bisa memilah-milah faktor-faktor lain yang ikut memengaruhinya.
Secara pasti orang ini sadar dirinya bermasalah. Namun, yang terjangkit penyakit ini adalah orang yang cenderung mengingkari realitas. Ia lebih yakin dengan “keadaan yang seharusnya terjadi” menurut keinginannya. Maka, sekalipun dia mampu memerinci permasalahannya, separuh jawaban yang tersedia dalam setiap persoalan itu seolah raib. Ada hal-hal non-rasional yang mengaburkan mata intelektualitasnya, sehingga di matanya tak pernah ada solusi yang bisa membuatnya sreg.
3. Emosi Kuat
Ciri khas lainnya adalah keterlibatan unsur emosi yang sangat kuat dalam pola pandang. Sayangnya, emosi yang terlibat bukanlah jenis emosi yang bisa membantu melihat suatu persoalan dengan lebih bijak, matang, dan dewasa. Para ahli mengakui peran Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosi dalam mendorong kesuksesan seseorang. Dorongan-dorongan emosional secara positif bisa membentuk suatu kematangan emosi dan ketajaman naluri sehingga menghasilkan pilihan-pilihan yang kreatif, cerdas, inovatif, dan penuh vitalitas. Keberadaan EQ dalam hal ini melengkapi atau mengisi kekosongan di ruang-ruang kecerdasan intelektual (IQ). Namun, kuatnya unsur emosi dalam virus penyakit goblok mengakibatkan melemahnya kemampuan intelek si penderita, sehingga ia gagal berpikir secara jernih.
4. Jalan Buntu
Akibat hilangnya kemampuan memandang persoalan secara jernih dan bijaksana, maka tak heran jika penderita penyakit goblok sulit menemukan solusi yang tepat. Sesungguhnya, jika dipaksa menuliskan permasalahannya dan mereka-reka solusinya secara simulatif (di atas kertas), si penderita akan dengan mudah menunjukkan kadar kecerdasannya. Ia pun bisa mendapatkan saran-saran dari orang-orang terdekat —bahkan dari ahli-ahli yang berkompeten— yang secara objektif berpeluang membantunya mengatasi persoalan.
Namun, jika tiba waktunya untuk mengambil keputusan dan aksi konkret, mulailah ia melihat banyak kekurangan dari setiap solusi. Orang luar akan dengan mudah melihat bagaimana sosok yang pintar ini, mendadak berubah jadi orang yang takut mencoba, takut ambil risiko, atau takut menghadapi hal-hal baru. Ia menghadapi jalan buntu, bersifat pasif, tidak mau keluar dari daerah aman, atau memilih menanggung risiko seperti yang pernah dialami sebelumnya.
5. Rela Menderita
Satu akibat serius dari penderita penyakit goblok adalah kesediaannya untuk merasakan penderitaan atau tekanan-tekanan psikologis, sebagai konsekuensi dari sikapnya untuk pasif menunggu, tidak berani mengambil keputusan, atau menyerahkan persoalan pada sang waktu. Karena siksa psikologis tersebut terjadi karena hasil pilihan sikap secara sadar, sering penderita penyakit goblok bisa “menikmati” penderitaannya. Artinya, ia rela menderita dan menganggap kondisi itu sudah merupakan risiko pilihannya. Tak mengherankan, penderita penyakit goblok ini lumayan tahan banting.
Sekalipun ada pilihan penyelesaian masalah, saran-saran, atau usulan-usulan yang sangat baik, namun bila hal-hal tersebut belum bisa menyentuh kembali kesadarannya, penderita lebih suka menghindarinya. Orang seperti ini bisa terlihat sangat logis dan rasional dalam mempertahankan keyakinannya yang keliru. Dan ia benar-benar bisa memilih menderita daripada meninggalkan keyakinannya. Pihak luar sering tidak sabar dengan kenaifannya, dan sering mengganggapnya sebagai orang yang berlaku konyol atau bodoh.
6. Kebodohan Berulang
Indikasi paling jelas dari penderita penyakit goblok adalah kecenderungannnya melakukan kekeliruan yang sama berulang-ulang. Ia bisa jatuh sakit secara fisik, merasa sakit secara psikologis, penuh keraguan, kekhawatiran, ketakutan, dan bingung harus melakukan apa. Ketika terbit niatan menyelesaikan masalah, begitu mudahnya ia mentok. Begitu niatan sudah lebih sungguh-sungguh, anehnya ia menjadi rentan dan begitu mudah tertarik ke situasi kegamangan sebelumnya. Saat ia berani mengambil keputusan dan melakukan tindakan konkret, ia jadi mudah menyerah. Justru pada tahap seperti inilah akibat-akibat terparah dari penyakit goblok baru disadari. Ia selalu kembali ke titik nol dan merasa tak pernah berhasil mencapai kemajuan berarti.
7. Titik Kesadaran
Satu hal menarik yang bisa dilihat dari penderita penyakit goblok adalah adanya titik-titik kesadaran kecil dalam riak-riak permasalahannya. Orang lain bisa dengan mudah melihat orang ini punya kesadaran yang cukup untuk memahami persoalan lebih proporsional dan menerima realitas. Ini merupakan bekal vital bagi upaya penyelesaiannya. Hanya saja, titik-titik kesadaran kecil ini begitu rapuhnya, sehingga lebih sering tertelan oleh efek destruktif penyakit goblok yang makin akut. Jika penyakit ini menyerang dalam jangka waktu cukup lama, maka titik-titik kesadaran seperti ini akan timbul dan tenggelam.
Nah, bila si penderita sendiri atau orang-orang di sekitarnya yang bersimpati gagal menangkap sinyal ini, atau kemudian tidak menggunakannya sebagai titik awal upaya penyadaran secara menyeluruh, bisa dipastikan penderitanya akan jatuh dan jatuh lagi. Si penderita baru saja memasuki lingkaran setan yang tak bertepi.[ez] (Bersambung: Menjinakkan Stuppid Disease)
* Edy Zaqeus adalah seorang penulis buku bestseller, editor profesional, penerbit, trainer, dan konsultan penulisan/penerbitan dari Bornrich Consulting. Kunjungi website motivasinya: www.andaluarbiasa.com atau blognya: http://ezonwriting.wordpress.com.
** Artikel ini pertama kali diterbitkan pada 4 September 2004 di Pembelajar.com.
Tika adalah gadis single berusia 25 tahun, cantik, ramah, taat beribadah, dan terpelajar. Ia dikenal sebagai pribadi profesional, mandiri, dan cukup matang. Kariernya pun melejit bak meteor. Suatu saat hatinya terjerat oleh Andi, pria setengah baya yang telah beristri. Semula hanya sebuah persahabatan penuh simpati. Sampai akhirnya hubungan itu jatuh menjadi perselingkuhan.
Tika sadar, ia telah salah langkah. Kepada sahabat terdekat, ia mengaku merasa sangat berdosa. “Aku tahu ini salah. Tetapi, aku tak bisa mengingkari rasa cintaku,” keluhnya. Sahabatnya menasihati supaya Tika segera berhenti. Nuraninya pun sering mengetuk hatinya. Titik-titik kesadaran muncul, seolah menghardik Tika supaya segera keluar dari “kamar gelapnya”. Namun, Tika menepis kesadarannya sendiri. Dari kesadaran bahwa apa yang dilakukannya salah dan berdosa, kini menjadi kesadaran bahwa dirinya berhak mendapatkan cinta seutuhnya.
Singkat cerita, Tika hamil. Ketika ia meminta Andi menceraikan istrinya dan menikahinya, pria itu menolak. Konflik mengeras, keduanya saling menyalahkan dan mengambil jarak. Orang tua dan sahabat-sahabat terdekat Tika tak habis pikir dengan sikapnya. Ia tetap tak mau melepaskan Andi. Ia makin membenci Andi. Namun, setiap ingin menjauh, justru Tika merasa makin rindu. Ia masih sering bersusah-payah cari kabar tentang kekasih gelapnya itu. Padahal, setiap ingat Andi, hatinya serasa ditusuk-tusuk seribu jarum.
Begitulah, hari demi hari seiring dengan makin membesarnya bayi yang dikandung, Tika terjebak dalam kebuntuan. Otaknya yang encer terus memberitahunya bagaimana sebaiknya ia melangkah. Namun, ada bisikan hati yang terus menggelendot di pundaknya, bahwa ia harus mempertahankan cintanya. Tika sedang terbelenggu stuppid disease!
Penyakit Goblok
Apa itu stuppid disease alias penyakit goblok? Stuppid disease saya definisikan sebagai ketidakberdayaan intelektual dan emosional dalam merespon permasalahan dengan semestinya, sehingga seseorang cenderung gagal mengambil keputusan yang tepat, dan cenderung melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Penyakit goblok juga didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana rasionalitas maupun emosi sebegitu dominannya, sehingga pola respon terhadap masalah yang mengejawantah sering kurang efektif, bahkan kontraproduktif.
Nah, apa tanda-tanda yang bisa menunjukkan bahwa seseorang sedang menderita penyakit goblok? Berikut adalah indikasinya:
1. Sadar Bermasalah
Orang bisa menghadapi berbagai macam keterbatasan atau kesulitan, hanya karena ia tidak menyadari bahwa dirinya sedang terbelit oleh persoalan tertentu. Karena merasa tidak ada masalah, maka ia menganggap segalanya akan berlangsung beres-beres saja. Jadi, kesukaran timbul karena memang yang bersangkutan tidak ngeh bahwa memang sedang ada masalah.
Ini berbeda dengan orang yang kena penyakit goblok. Orang seperti ini biasanya cukup memiliki kesadaran bahwa ia memang sedang terbelit oleh sebuah masalah. Kadang masalahnya masih kabur, kadang sudah begitu jelas. Yang menarik, tak jarang terjadi bahwa orang ini ngeh ada masalah, namun secara sadar ia berusaha mengingkarinya. Dengan bersikap seperti itu, penderita penyakit goblok berharap masalah bisa hilang dengan sendirinya.
2. Masalahnya Jelas
Orang bijak bilang, “Jika Anda bisa mendefinisikan masalah itu, maka separuh jawabannya sudah tersedia.” Konon, demikianlah yang umumnya berlaku. Namun, berbeda sekali dengan situasi orang yang terjangkit penyakit goblok. Kata-kata bijak tersebut tidak serta merta berlaku. Orang-orang yang secara intelektual tidak diragukan kemampuannya ini, jelas tidaklah terlalu sulit memastikan apa masalah riil yang dihadapinya. Sungguh menarik bahwa ia bisa mendefinisikan masalahnya, mengetahui kira-kira apa faktor penyebabnya, bahkan kadang bisa memilah-milah faktor-faktor lain yang ikut memengaruhinya.
Secara pasti orang ini sadar dirinya bermasalah. Namun, yang terjangkit penyakit ini adalah orang yang cenderung mengingkari realitas. Ia lebih yakin dengan “keadaan yang seharusnya terjadi” menurut keinginannya. Maka, sekalipun dia mampu memerinci permasalahannya, separuh jawaban yang tersedia dalam setiap persoalan itu seolah raib. Ada hal-hal non-rasional yang mengaburkan mata intelektualitasnya, sehingga di matanya tak pernah ada solusi yang bisa membuatnya sreg.
3. Emosi Kuat
Ciri khas lainnya adalah keterlibatan unsur emosi yang sangat kuat dalam pola pandang. Sayangnya, emosi yang terlibat bukanlah jenis emosi yang bisa membantu melihat suatu persoalan dengan lebih bijak, matang, dan dewasa. Para ahli mengakui peran Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosi dalam mendorong kesuksesan seseorang. Dorongan-dorongan emosional secara positif bisa membentuk suatu kematangan emosi dan ketajaman naluri sehingga menghasilkan pilihan-pilihan yang kreatif, cerdas, inovatif, dan penuh vitalitas. Keberadaan EQ dalam hal ini melengkapi atau mengisi kekosongan di ruang-ruang kecerdasan intelektual (IQ). Namun, kuatnya unsur emosi dalam virus penyakit goblok mengakibatkan melemahnya kemampuan intelek si penderita, sehingga ia gagal berpikir secara jernih.
4. Jalan Buntu
Akibat hilangnya kemampuan memandang persoalan secara jernih dan bijaksana, maka tak heran jika penderita penyakit goblok sulit menemukan solusi yang tepat. Sesungguhnya, jika dipaksa menuliskan permasalahannya dan mereka-reka solusinya secara simulatif (di atas kertas), si penderita akan dengan mudah menunjukkan kadar kecerdasannya. Ia pun bisa mendapatkan saran-saran dari orang-orang terdekat —bahkan dari ahli-ahli yang berkompeten— yang secara objektif berpeluang membantunya mengatasi persoalan.
Namun, jika tiba waktunya untuk mengambil keputusan dan aksi konkret, mulailah ia melihat banyak kekurangan dari setiap solusi. Orang luar akan dengan mudah melihat bagaimana sosok yang pintar ini, mendadak berubah jadi orang yang takut mencoba, takut ambil risiko, atau takut menghadapi hal-hal baru. Ia menghadapi jalan buntu, bersifat pasif, tidak mau keluar dari daerah aman, atau memilih menanggung risiko seperti yang pernah dialami sebelumnya.
5. Rela Menderita
Satu akibat serius dari penderita penyakit goblok adalah kesediaannya untuk merasakan penderitaan atau tekanan-tekanan psikologis, sebagai konsekuensi dari sikapnya untuk pasif menunggu, tidak berani mengambil keputusan, atau menyerahkan persoalan pada sang waktu. Karena siksa psikologis tersebut terjadi karena hasil pilihan sikap secara sadar, sering penderita penyakit goblok bisa “menikmati” penderitaannya. Artinya, ia rela menderita dan menganggap kondisi itu sudah merupakan risiko pilihannya. Tak mengherankan, penderita penyakit goblok ini lumayan tahan banting.
Sekalipun ada pilihan penyelesaian masalah, saran-saran, atau usulan-usulan yang sangat baik, namun bila hal-hal tersebut belum bisa menyentuh kembali kesadarannya, penderita lebih suka menghindarinya. Orang seperti ini bisa terlihat sangat logis dan rasional dalam mempertahankan keyakinannya yang keliru. Dan ia benar-benar bisa memilih menderita daripada meninggalkan keyakinannya. Pihak luar sering tidak sabar dengan kenaifannya, dan sering mengganggapnya sebagai orang yang berlaku konyol atau bodoh.
6. Kebodohan Berulang
Indikasi paling jelas dari penderita penyakit goblok adalah kecenderungannnya melakukan kekeliruan yang sama berulang-ulang. Ia bisa jatuh sakit secara fisik, merasa sakit secara psikologis, penuh keraguan, kekhawatiran, ketakutan, dan bingung harus melakukan apa. Ketika terbit niatan menyelesaikan masalah, begitu mudahnya ia mentok. Begitu niatan sudah lebih sungguh-sungguh, anehnya ia menjadi rentan dan begitu mudah tertarik ke situasi kegamangan sebelumnya. Saat ia berani mengambil keputusan dan melakukan tindakan konkret, ia jadi mudah menyerah. Justru pada tahap seperti inilah akibat-akibat terparah dari penyakit goblok baru disadari. Ia selalu kembali ke titik nol dan merasa tak pernah berhasil mencapai kemajuan berarti.
7. Titik Kesadaran
Satu hal menarik yang bisa dilihat dari penderita penyakit goblok adalah adanya titik-titik kesadaran kecil dalam riak-riak permasalahannya. Orang lain bisa dengan mudah melihat orang ini punya kesadaran yang cukup untuk memahami persoalan lebih proporsional dan menerima realitas. Ini merupakan bekal vital bagi upaya penyelesaiannya. Hanya saja, titik-titik kesadaran kecil ini begitu rapuhnya, sehingga lebih sering tertelan oleh efek destruktif penyakit goblok yang makin akut. Jika penyakit ini menyerang dalam jangka waktu cukup lama, maka titik-titik kesadaran seperti ini akan timbul dan tenggelam.
Nah, bila si penderita sendiri atau orang-orang di sekitarnya yang bersimpati gagal menangkap sinyal ini, atau kemudian tidak menggunakannya sebagai titik awal upaya penyadaran secara menyeluruh, bisa dipastikan penderitanya akan jatuh dan jatuh lagi. Si penderita baru saja memasuki lingkaran setan yang tak bertepi.[ez] (Bersambung: Menjinakkan Stuppid Disease)
* Edy Zaqeus adalah seorang penulis buku bestseller, editor profesional, penerbit, trainer, dan konsultan penulisan/penerbitan dari Bornrich Consulting. Kunjungi website motivasinya: www.andaluarbiasa.com atau blognya: http://ezonwriting.wordpress.com.
** Artikel ini pertama kali diterbitkan pada 4 September 2004 di Pembelajar.com.
Tips Memulai Bisnis Sendiri ala Orang Goblok
Tips Memulai Bisnis Sendiri ala Orang Goblok
Yup betul… anda tidak salah membaca judul artikel ini. Artikel ini memang kami tujukan bagi orang-orang goblok terutama dalam bidang bisnis dan wirausaha, atau untuk orang yang malah tidak tau apa itu bisnis dan wirausaha dan bagaimana cara memulai sebuah bisnis yang menguntungkan. Hmm… kayaknya tampang anda bukan seperti orang pinter deh.. Ok anda boleh lanjut membaca artikel ini.
Ok.. sebelumnya biar sama-sama enak, coba jawab dulu pertanyaan dibawah ini:
1. Apakah anda karyawan dengan gaji kecil tapi kerjanya kaya kerja rodi?
2. Apa anda pengangguran yang udah lamar sana-sini belum dapet kerja?
3. Apa anda ibu rumah tangga yang ingin mencari tambahan penghasilan?
4. Apa anda anak sekolah atau mahasiswa yang butuh duit tambahan?
1. Apakah anda karyawan dengan gaji kecil tapi kerjanya kaya kerja rodi?
2. Apa anda pengangguran yang udah lamar sana-sini belum dapet kerja?
3. Apa anda ibu rumah tangga yang ingin mencari tambahan penghasilan?
4. Apa anda anak sekolah atau mahasiswa yang butuh duit tambahan?
Kalau salah satu jawaban pertanyaan diatas adalah Ya, maka mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat anda.
Kita sama-sama tau bahwa untuk menjadi orang sukses atau mendapatkan penghasilan yang cukup layak dibutuhkan kerja keras dan keuletan serta kesabaran. Tiga hal diatas tentunya orang bodoh seperti anda sekalipun sudah sangat sering mendengarnya, betul? tapi apakah 3 hal diatas itu sudah cukup untuk mencapai kesuksesan?? Jawabnya tidak. Karena ada hal-hal yang jauh lebih mendasar yang dibutuhkan jika anda ingin menjadi orang sukses. Terutama jika anda ingin memulai sebuah bisnis sendiri.
Selama ini kita dididik di bangku sekolah dan di doktrin oleh kedua orang tua kita bahwa kita harus sekolah setinggi mungkin agar bila lulus kita dapat mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar dan menjadi orang sukses, Tetapi kita tidak pernah diajarkan bagaimana mencari uang. Oleh sebab itu saat ini banyak sekali para sarjana yang menganggur karena tidak mendapatkan pekerjaan, dan mereka tidak tau bagaimana cara menghasilkan uang sendiri. Yang sudah mendapat pekerjaanpun sebagian besar bergaji sangat kecil sekali, tidak sebanding dengan beban pekerjaannya.
Lalu apa yang dibutuhkan bila orang goblok seperti anda ingin sukses ketika memulai bisnis sendiri? Hal terpenting yang anda butuhkan sebelum memulai sebuah bisnis adalah IMPIAN. iyah bener… MIMPI… ngga susah-susah amat kan, gratis dan nda dibatasin lagi mau mimpiin apa.
ngga ngerti juga?? Grrr… ternyata anda lebih goblok dari yang saya duga. Okeh saya jelasin. Meskipun kedengarannya sepele tapi IMPIAN adalah modal terbesar dan terpenting buat anda. Dulu manusia bermimpi untuk bisa terbang, dan akhirnya pesawat ditemukan. Dulu manusia bermimpi buat pergi ke bulan, dan akhirnya Neil Amstrong sampe ke bulan. Udah ngerti belum?? Semua hal besar yang ada sekarang ini dimulai dari sebuah impian, impian-impian itulah yang jadi dasar pemacu semangat seseorang buat mencapai sesuatu. Jadi kalo anda tidak punya impian, atau impian anda cuma ingin jadi pegawai dengan gaji 2 juta sebulan.. hmm, ya nda bakal anda jadi orang sukses. Kalau anda mengikuti cerita kami dalam berbisnis coklat, dulu kami juga bermimpi bisa punya bisnis coklat yang besar, padahal kami cuma punya modal 15 ribu saja. Alhamdulillah… saat ini kami sudah punya workshop sendiri, sudah punya CV sendiri, sudah punya ijin PIRT dan saat ini kami bermimpi untuk bisa menjadi lebih besar lagi.
Jadi seandainya anda punya MIMPI untuk punya penghasilan 20 juta setiap bulannya, maka catat impian anda itu besar-besar di tembok kamar anda dan didalam pikiran anda, dan jangan biarin orang lain merampas impian anda tersebut. Mario Teguh bilang bahwa orang besar mempunyai impian-impian besar… sedangkan orang kecil memiliki impian-impian kecil. Jadi jangan biarkan orang kecil mengecilkan impian anda yang besar itu. Setelah anda mempunyai impian, mulailah berbisnis… Jangan terus ngerampok ya.
Lalu bila anda sudah memulai berbisnis, hal yang harus anda camkan baik-baik di kepala anda adalah jangan “Untung Oriented.” Bingung?? bukannya orang bisnis pingin dapet untung? Untuk penjelasannya mari kita mencontoh om Bob Sadino, tau kan Bob Sadino?? Kakek tua yang selalu pake kaos sama celana pendek itu loh.. yang punya kemchick. Cabee deh..
Bob Sadino sering sekali mengeluarkan statement-statement nya yang super Nyleneh.
Misalnya dia tanya,”Menurutmu kebanyakan orang bisnis cari apa Jay?” Spontan kita jawab,”Cari untung om!” Kemudian Om Bob balik menjawab,”Kalo saya cari rugi!”
Misalnya dia tanya,”Menurutmu kebanyakan orang bisnis cari apa Jay?” Spontan kita jawab,”Cari untung om!” Kemudian Om Bob balik menjawab,”Kalo saya cari rugi!”
Dia menjelaskan, kalo bisnis cari untung, apa selamanya untung? Sama juga kalo bisnis cari rugi, apa selamanya rugi? Maknanya adalah, rugi tak perlu ditakuti. Bahkan karyawan Kemchicks (pabrik daging olahan)dan Kemfarms (exportir sayur dan buah) diijinkan untuk berbuat salah. Sampai-sampai ada karyawan yang pernah membuat kerugian US$ 5
juta dan masih bekerja sampai sekarang. Goblok atau Pintar? Trus apa maknanya belajar ‘Goblok’?
juta dan masih bekerja sampai sekarang. Goblok atau Pintar? Trus apa maknanya belajar ‘Goblok’?
Bukankah banyak orang pandai tapi tak berhasil dalam usaha atau bahkan melangkahpun tak berani. Om Bob bilang, kalo orang ‘goblok’ itu tak pandai menghitung, makanya lebih cepat mulai usaha. Kalau orang pinter, menghitungnya ‘njlimet’, jadi nggak mulai-mulai usahanya.
Orang ‘goblok’ berbisnis tidak berfikir urutan, sedangkan orang pinter, berfikir urut. Orang pintar tidak percayaan dengan orang lain, jadi semuanya mau dikerjain sendiri, seolah tak ada yang dapat menggantikan dirinya. Nah, kalau orang ‘goblok’, dia akan mencari orang pintar dan harus lebih pintar darinya, untuk menjalankan usahanya.
Orang pintar ketemu gagal, cenderung mencari kambing hitam untuk menutupi kekurangannya. “Ehm, situasi ekonominya lagi down”, atau “Pemerintah nggak mendukung saya”, kata orang pintar. Lain hal dengan orang ‘goblok’, jika ketemu gagal, nggak merasa kalau dia gagal, karena dia merasa sedang ‘belajar’.
Bahkan Om Bob juga mengatakan bahwa dia sebagai orang ‘goblok’ tidak melakukan perencanaan usaha, target ataupun mengenal cita-cita. Namun sebaliknya, semua karyawannya harus memiliki target dan perencanaan. Buahnya, orang ‘goblok’ yang jadi bossnya orang pintar.
Itulah adilnya Tuhan menciptakan orang pintar dan orang ‘goblok’. Masalahnya sekarang, siapa yang merasa pintar, siapa yang merasa goblok? Trus, enakan mana jadi orang pintar atau orang ‘goblok’? Jika Anda semakin bingung dengan tulisan saya, artinya bagus,
berarti Anda mulai ….Goblok!
berarti Anda mulai ….Goblok!
Kalau Anda emosi, berarti Anda pintar. Itu juga kata orang Om Bob lho..! Filosofi ‘goblok’ Bob Sadino, dia ibaratkan seperti air sungai yang sedang mengalir. Ketemu batu di depan, ya belok kanan atau belok kiri. Namun seperti air di sungai, kitapun harus siap dikencingi,
dibuangi sampah dan kotoran-kotoran yang lain. Jadi, pilih mana? GOBLOK atau PINTAR?
dibuangi sampah dan kotoran-kotoran yang lain. Jadi, pilih mana? GOBLOK atau PINTAR?
“Pengusaha tak harus pintar dalam segala hal. Tapi harus pintar mencari orang pintar”
Sudah merasa cukup… syukur kalo udah bisa membantu. Kalo belum tunggu artikel kami berikutnya tentang tips tips penting bila anda ingin memulai berbisnis. Masih ada pelajaran tentang cash flow quadran, seni melihat peluang, team work dan banyak hal lainnya.
Pelajaran Menjadi "orang Goblok" Ala Bob Sadino
Pelajaran Menjadi "orang Goblok" Ala Bob Sadino
Renungan
> Pasti Anda bingung dengan judulnya, 'goblok' kok
dipelajari!
> Awalnya saya juga bingung, tapi setelah bertemu langsung
dengan Om Bob(pangilan akrab Bob Sadino), baru percaya bahwa
statement itu benar.
> Bob Sadino terkenal dengan pengusaha yang 'Nyleneh'
gaya dan
pola pikirnya. Sejak dari jaman Soeharto, dia terkenal dengan
'kostumnya' yang selalu bercelana pendek. Begitulah cara Om Bob
bertemu dengan semua presiden negeri ini.
> Di kediamannya di kawasan Lebak Bulus sebesar 2 hektar, dia
membuat kami pusing dengan statement-statement nya yang super
Nyleneh.
> Misalnya dia tanya,"Menurutmu kebanyakan orang bisnis cari apa
Jay?" Spontan kita jawab,"Cari untung om!" Kemu dian Om
Bob
balik menjawab,"Kalo saya cari rugi!"
> Dia menjelaskan, kalo bisnis cari untung, apa selamanya untung?
Sama juga kalo bisnis cari rugi, apa selamanya rugi? Maknanya
adalah, rugi tak perlu ditakuti. Bahkan karyawan Kemchicks
(pabrik daging olahan)dan Kemfarms (exportir sayur dan buah)
diijinkan untuk berbuat salah.
> Sampai-sampai ada karyawan yang pernah membuat kerugian US$ 5
juta dan masih bekerja sampai sekarang.
> Goblok atau Pintar? Trus apa maknanya belajar 'Goblok'?
> Bukankah banyak orang pandai tapi tak berhasil dalam usaha atau
bahkan melangkahpun tak berani.
> Om Bob bilang, kalo orang 'goblok' itu tak pandai menghitung,
makanya lebih cepat mulai usaha. Kalau orang pinter,
menghitungnya 'njlimet', jadi nggak mulai-mulai usahanya.
> Orang 'goblok' berbisnis tidak berfikir urutan, sedangkan orang
pinter, berfikir urut. Orang pintar tidak percayaan dengan
orang lain, jadi semuanya mau dikerjain sendiri, seolah tak ada
yang dapat menggantikan dirinya.
> Nah, kalau orang 'goblok', dia akan mencari orang pintar dan
harus lebih pintar darinya, untuk menjalankan usahanya.
> Orang pintar ketemu gagal, cenderung mencari kambing hitam untk
menutupi kekurangannya. "Ehm, situasi ekonominya lagi down",
atau "Pemerintah nggak mendukung saya", kata orang pintar.
> Lain hal dengan orang 'goblok', jika ketemu gagal, nggak merasa
kalau dia gagal, karena dia merasa sedang 'belajar'.
> Bahkan Om Bob juga mengatakan bahwa dia sebagai orang 'goblok'
tidak melakukan perencanaan usaha, target ataupun mengenal
cita-cita.
> Namun sebaliknya, semua karyawannya harus memiliki target dan
perencanaan. Buahnya, orang 'goblok' yang jadi bossnya orang
pintar.
> Itulah adilnya Tuhan menciptakan orang pintar dan orang
'goblok'.
> Masalahnya sekarang, siapa yang merasa pintar, siapa yang
merasa goblok?
> Trus, enakan mana jadi orang pintar atau orang 'goblok'? Jika
Anda semakin bingung dengan tulisan saya, artinya bagus,
berarti Anda mulai ....Goblok!
> Kalau Anda emosi, berarti Anda pintar. Itu juga kata orang
Om
Bob lho...!
> Filosofi 'goblok' Bob Sadino, dia ibaratkan seperti air sungai
yang sedang mengalir. Ketemu batu di depan, ya belok kanan atau
belok kiri.
Namun seperti air di sungai, kitapun harus siap dikencingi,
dibuangi sampah dan kotoran-kotoran yang lain. Jadi, pilih
mana? GOBLOK atau PINTAR?
> "Pengusaha tak harus pintar dalam segala hal. Tapi harus pintar
mencari orang pintar"
Renungan
> Pasti Anda bingung dengan judulnya, 'goblok' kok
dipelajari!
> Awalnya saya juga bingung, tapi setelah bertemu langsung
dengan Om Bob(pangilan akrab Bob Sadino), baru percaya bahwa
statement itu benar.
> Bob Sadino terkenal dengan pengusaha yang 'Nyleneh'
gaya dan
pola pikirnya. Sejak dari jaman Soeharto, dia terkenal dengan
'kostumnya' yang selalu bercelana pendek. Begitulah cara Om Bob
bertemu dengan semua presiden negeri ini.
> Di kediamannya di kawasan Lebak Bulus sebesar 2 hektar, dia
membuat kami pusing dengan statement-statement nya yang super
Nyleneh.
> Misalnya dia tanya,"Menurutmu kebanyakan orang bisnis cari apa
Jay?" Spontan kita jawab,"Cari untung om!" Kemu dian Om
Bob
balik menjawab,"Kalo saya cari rugi!"
> Dia menjelaskan, kalo bisnis cari untung, apa selamanya untung?
Sama juga kalo bisnis cari rugi, apa selamanya rugi? Maknanya
adalah, rugi tak perlu ditakuti. Bahkan karyawan Kemchicks
(pabrik daging olahan)dan Kemfarms (exportir sayur dan buah)
diijinkan untuk berbuat salah.
> Sampai-sampai ada karyawan yang pernah membuat kerugian US$ 5
juta dan masih bekerja sampai sekarang.
> Goblok atau Pintar? Trus apa maknanya belajar 'Goblok'?
> Bukankah banyak orang pandai tapi tak berhasil dalam usaha atau
bahkan melangkahpun tak berani.
> Om Bob bilang, kalo orang 'goblok' itu tak pandai menghitung,
makanya lebih cepat mulai usaha. Kalau orang pinter,
menghitungnya 'njlimet', jadi nggak mulai-mulai usahanya.
> Orang 'goblok' berbisnis tidak berfikir urutan, sedangkan orang
pinter, berfikir urut. Orang pintar tidak percayaan dengan
orang lain, jadi semuanya mau dikerjain sendiri, seolah tak ada
yang dapat menggantikan dirinya.
> Nah, kalau orang 'goblok', dia akan mencari orang pintar dan
harus lebih pintar darinya, untuk menjalankan usahanya.
> Orang pintar ketemu gagal, cenderung mencari kambing hitam untk
menutupi kekurangannya. "Ehm, situasi ekonominya lagi down",
atau "Pemerintah nggak mendukung saya", kata orang pintar.
> Lain hal dengan orang 'goblok', jika ketemu gagal, nggak merasa
kalau dia gagal, karena dia merasa sedang 'belajar'.
> Bahkan Om Bob juga mengatakan bahwa dia sebagai orang 'goblok'
tidak melakukan perencanaan usaha, target ataupun mengenal
cita-cita.
> Namun sebaliknya, semua karyawannya harus memiliki target dan
perencanaan. Buahnya, orang 'goblok' yang jadi bossnya orang
pintar.
> Itulah adilnya Tuhan menciptakan orang pintar dan orang
'goblok'.
> Masalahnya sekarang, siapa yang merasa pintar, siapa yang
merasa goblok?
> Trus, enakan mana jadi orang pintar atau orang 'goblok'? Jika
Anda semakin bingung dengan tulisan saya, artinya bagus,
berarti Anda mulai ....Goblok!
> Kalau Anda emosi, berarti Anda pintar. Itu juga kata orang
Om
Bob lho...!
> Filosofi 'goblok' Bob Sadino, dia ibaratkan seperti air sungai
yang sedang mengalir. Ketemu batu di depan, ya belok kanan atau
belok kiri.
Namun seperti air di sungai, kitapun harus siap dikencingi,
dibuangi sampah dan kotoran-kotoran yang lain. Jadi, pilih
mana? GOBLOK atau PINTAR?
> "Pengusaha tak harus pintar dalam segala hal. Tapi harus pintar
mencari orang pintar"
Langganan:
Postingan (Atom)